Kamis, 31 Maret 2011

Cincin Pernikahan Pengikat Cinta

Pernikahan adalah sebuah peristiwa yang mengikat dua hati dalam satu ikatan keabadian, totalitas tubuh dan jiwa bersama-sama bersatu untuk seumur hidup. Pernikahan selalu ditegaskan dengan prosesi pertukaran cincin oleh calon pengantin perempuan dan pengantin pria.
Cincin pernikahan adalah sebuah cincin yang haruslah spesial dan tidak biasa. Cincin pernikahan haruslah mencerminkan individualitas dan gaya hidup dari tiap pasangan. Secara tradisional, pengantin perempuan dan pengantin pria memakai cincin dengan desain dan motif yang sama. Desain dan model cincin pernikahan dalam bentuk berbagai jenis logam mulia yang digunakan untuk membuat cincin tersebut, warna dan desain sekarang telah menggantikan tren tersebut, dimana cincin pernikahan pengantin pria dan pengantin wanita tidaklah harus sama persis.
Penggunaan cincin didalam acara perkawainan ini sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu yang merupakan tradisi didalam agama Yunani dan Romawi kuno yang dianggap sebagai simbol cinta kasih antara laki-laki dan perempuan. Cincin ini kemudian diadopsi dan dikembangkan di eropa (barat) dari mulai model hingga bahan pembuatannya.
Jari manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain?
Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu jari mewakili orangtua, jari telunjuk mewakili saudara-saudara (adik-kakak), jari kelingking tentang anak-anak, dan jari manis mewakili pasangan hidup.
Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.
Seringkali cincin dijadikan sebuah lambang pernikahan, di mana cincin pernikahan menjadi pengikat dari dua individu yang saling mencintai dan berjanji akan mengarungi kehidupan ini bersama-sama sampai maut memisahkan.
Dan tahukan Anda, terdapat beberapa mitos mengenai cincin pernikahan. Di mana sebuah cincin pernikahan haruslah berbentuk lingkaran, karena lingkaran merupakan simbol ketiadaan awal ataupun akhir, sehingga perkawinan pasti akan berjalan sempurna dan abadi.
Cincin juga harus berukuran pas dijari manis tangan sang pengantin. Cincin yang sempit pertanda bahwa nantinya perkawinan akan dipenuhi kecemburuan atau suasana tidak nyaman. Sedangkan cincin yang terlalu besar, pertanda ikatan perkawinan yang renggang sehingga rawan perceraian. 

Diberdayakan oleh Blogger.